Ironi, itulah yang saya tangkap dari dua buah foto yang saya dapatkan
dari detik.com lewat salah satu thread di forum kompas. para siswa SD di Kampung Waru, harus menantang
maut untuk bisa bersekolah. Sebab untuk pergi dan pulang sekolah mereka
harus melintasi sebuah jembatan gantung yang miring karena talinya
putus. Hanya murid yang bisa berenang saja yang berani meniti jembatan
yang putus sebelah itu. Sedang yang tidak bisa berenang harus memutar
sejauh...
6 kilometer. ANTARA/Asep Fathulrahman.
Jembatan Cisanggiri di Desa Mekar Mukti, Cibalong, Garut, Jawa Barat, putus. Terputusnya satu-satunya jembatan penghubung ke sejumlah kampung di desa ini, akibat terjangan puting beliung.
6 kilometer. ANTARA/Asep Fathulrahman.
Jembatan Cisanggiri di Desa Mekar Mukti, Cibalong, Garut, Jawa Barat, putus. Terputusnya satu-satunya jembatan penghubung ke sejumlah kampung di desa ini, akibat terjangan puting beliung.
Kondisi
ini ternyata sangat menyulitkan para pelajar yang harus menyeberang
Sungai Cisanggiri untuk menuju sekolah mereka. Beruntung warga setempat
berinisiatif membuat rakit sederhana dari bambu untuk menyeberang
sungai
Siapa
yang tak tersentuh hatinya, ketika Anda melihat foto di sampimg. Potret
nyata kehidupan di sudut Indonesia tercinta, sekumpulan
anak-anak rela mempertaruhkan nyawa mereka 'demi' sebuah harapan untuk
masa depan mereka yang bernama 'pendidikan'.
Anak-Anak di Banten
ini tiap pagi harus menyeberangi 'Jembatan' yang sesungguhnya sudah tak
layak lagi disebut sebagai jembatan hanya untuk pergi ke sekolah.
Siswa siswi kelas enam SDN Tugu 6 Depok tetap
mengikuti pelajaran dengan kondisi kelas yang kurang memadai karena
pembangunan gedung sekolah yang berhenti sebelum rampung di Cimanggis
Depok, Jumat (20/1). Mereka sudah dua minggu belajar dikelas tersebut
dikarenakan tidak ada lagi ruang kelas yang layak pakai setelah dinas
pendidikan Kota Depok membuat daftar hitam kontraktor yang mengerjakan
proyek pembangunan gedung kerena di nilai buruk.
Ratusan siswa terpaksa
belajar dengan kondisi kelas yang sangat memprihatin kan, bisa di
katakan sudah tidak layak untuk di huni dan mengancam nyawa mereka
semua. Namun itu semua tidak mematahkan smngat mereka untuk belajar.
Dan inilah sebagian
gambaran semangat dan sulitnya siswa siswi untuk meraih pendidikan di
negri ini. Padahal di lain sisi pemerintah dan para
anggota DPR sedang asyik membahas dana Miliaran rupiah hanya untuk
Kalender dan Toilet, tidak it juga presiden kita susilo bambang yudoyono juga sedang sibuk merencanakan pembelian pesawat kepresidenan green aircraft yang menggunakan
uang negara. sebesar Rp 92 miliar dalam APBN Perubahan 2011,
dan Rp 339,2 miliar dengan APBN 2012, untuk membeli pesawat baru jenis
Boeing Jet 2 yang dibanderol US$ 58 juta.
Dilain sisi siswa siswi
berjuang dengan mempertruhkan nyawanya untuk meraih pendidikan dan di
lihat sebagian contoh di atas sangatlah memprihatinkan. Dan apakah pantas pemerintah berlaku seperti itu???
Apakah setimpal apa yang di
lakukan permerintah untuk negri ini,,, coba kita liat sebagian contoh
kehidupan mewah dan prilaku pemerintah kita :
Dewan DPR yang sedang tidur saat sidang berlangsung
Dewan DPR yang sedang menonton vidio porno saat rapat berlangsung
Ternyata
bukan hanya perilaku buruk seperti tidur saat rapat DPR. Bermain game
atau Facebook saat melakukan sidang dalam gedung DPR tampaknya sudah
mulai mewabah. Anggota DPR sudah menghianati kepercayaan suara
pemilihnya dengan mengabaikan kepentingan rakyat yang sedang dibahas
dalam rapat demi kepentingan pribadi.
Apakah pantas ini semua menjadi panutan dan pemimpin bangsa ini???
Dan apakah pantas pemimpin bangsa ini membangun bangunan gedung DPR yang mewah bermiliyar miliyar rupiah???
sedangkan di luar sana pendidikan indonesia sangatlah memprihatinkan,
dimana penerus bangsa yang seharusny di dukung dan di beri fasilitas
yang memadahi tapi justru sebalik nya!
0 komentar:
Posting Komentar